1. Inflasi Surabaya, Jawa Timur dan Nasional
Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap perkembangan harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum di konsumsi rumah tangga di pasar tradisional dan pasar modern di Surabaya, Jawa Timur dan Nasional pada bulan Maret 2010, besarnya inflasi di kota Surabaya sebesar -0.12 persen atau mengalami gejala deflasi. Deflasi di Kota Surabaya juga dialami di Jawa Timur dan Nasional. Inflasi di Jatim dan Nasional masing-masing adalah -0,21 persen dan -0,14 persen. Untuk laju inflasi year on year Surabaya sebesar 2,95 persen, Jawa Timur sebesar 3,17 persen dan Nasional sebesar 3,43 persen. Inflasi Surabaya, Jatim dan Nasional dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 1. IHK dan Inflasi Surabaya, Jawa Timur dan Nasional Maret 2010
| Surabaya | Jawa Timur | Nasional |
Inflasi Bulan Maret (%) | -0,12 | -0,21 | -0,14 |
Inflasi year on year (%) | 2,95 | 3,17 | 3,43 |
Indeks Harga Konsumen | 115,82 | 117,50 | 118,19 |
Sumber: Badan Pusat statistik
2. Inflasi 10 Kota di Jawa Timur
Dari 10 kota IHK di Jawa Timur, pada bulan Maret 2010 ini, tercatat 10 kota mengalami deflasi. Deflasi terendah terjadi di Kediri sebesar 0,71 persen. Deflasi yang terjadi di kota lain di Jatim lebih besar dibanding dengan yang terjadi di Surabaya. sebagaimana terlihat pada Gambar 1. Terlihat pula pada gambar tersebut deflasi yang cukup rendah juga terjadi di Tuban sebesar 0,54 persen dan Probolinggo sebesar 0,45 persen. Secara umum, terjadinya deflasi pada bulan ini disebabkan oleh penurunan harga komoditi bahan makanan, transportasi dan komunikasi..
Sumber: Badan Pusat statistik
Dilihat dari inflasi year-on-year (Januari 2010 terhadap Januari 2009) di 10 kota di Jatim, tingkat inflasi untuk bulan Maret 2010 masih cukup rendah. Tertinggi adalah inflasi y-o-y Tulungagung sebesar 4,25 persen, sedangkan kota lainnya masih di bawah 4 persen. Terendah terjadi di Jember yang masih mencapai 2,59 persen untuk inflasi y-o-y. dibandingkan dengan kota lain di Jatim, inflasi y-o-y Kota Surabaya lebih rendah kecuali dengan Jember.
Sumber: Badan Pusat statistik
3. Inflasi 6 Ibukota Provinsi di Pulau Jawa
Dari 6 ibukota provinsi di pulau Jawa, bulan Maret 2010, tiga kota mengalami inflasi sebaliknya empat kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Yogyakarta sebesar 0,13 persen dan inflasi terendah terjadi di Serang sebesar -0,62 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 3.
Dilihat dari inflasi kumulatif (Januari 2010 - Maret 2009), inflasi tertinggi di Semarang sebesar 1,02 persen sedangkan terendah di Serang sebesar 0,31 persen. Inflasi y-o-y Surabaya lebih baik dibanding dengan inflasi Jakarta, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta sebagaimana terlihat pada Gambar 4.
4. Komoditi Penyumbang Inflasi dan Deflasi di Kota Surabaya
Deflasi bulan Maret 2010 di Kota Surabaya dipicu oleh turunnya harga pada kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Deflasi di kelompok bahan makanan dipengaruhi oleh turunnya harga beras sebesar 5,24 persen seiring dengan keluarnya hasil panen bulan Februari dan Maret ke pasaran sehingga menambah supply beras yang ada. Kenaikan stok beras lebih besar dibanding dengan kenaikan permintaan sehingga membuat harga beras turun. Diperkirakan kondisi ini masih akan berlanjut sampai bulan April mengingat musim tanam tahun ini mundur.
Disamping itu deflasi juga didorong oleh turunnya harga cabe merah dan cabe rawit sebesar 17,87 persen dan 8,84 persen seiring dengan masa panen yang telah tiba di awal bulan Maret. Tetapi komoditi ini menunjukkan tanda-tanda kenaikan di akhir bulan Maret. Selain itu, penurunan harga gula pasir sebesar 0,96 persen ikut berperan dalam deflasi bulan Maret.
Tabel 1. Inflasi Kelompok Barang dan Jasa Bulan Maret 2010
Kelompok Barang dan Jasa | Inflasi |
Bahan makanan | -0,76% |
Makanan jadi, minuman, rokok | 0,02% |
Perumahan | 0,09% |
Sandang | 0,13% |
Kesehatan | 0,18% |
Pend, Rekreasi dan Olah raga | 0,03% |
Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan | -0,09% |
Tabel 2. Komoditi Penyumbang Inflasi dan Deflasi Bulan Januari 2010
Komoditi Penyumbang Inflasi | Komoditi Penyumbang Deflasi | ||
Jenis Komoditi | Perubahan Harga | Jenis Komoditi | Perubahan Harga |
Telur ayam ras | 8,49% | Beras | -5,24% |
Semangka | 26,13% | Cabe merah | -17,87% |
Jagung muda | 15,30% | Bandeng | -4,34% |
Upah pembantu RT | 1,06% | Cabe rawit | -8,84% |
Tomat sayur | 17,16% | Tarif kereta api | -3,99% |
Pepaya | 8,29% | Udang basah | -4,77% |
Kembang kol | 66,66% | Telepon seluler | -1,01% |
Kontrak rumah | 0,25% | Gula pasir | -0,96% |
Bawang putih | 2,63% | Mujair | -3,46% |
Nangka muda | 13,39% | Ketimun | -21,12% |
Sumber: Berita Resmi Statistik, BPS Jatim Bulan Maret 2010, diolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar