Numpang di Loko

Numpang di Loko
Naik Loko BB di Dipo Ps Turi. Dibelakangnya ada loko CC putih

Rabu, 21 April 2010

PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Surabaya Tahun 2009

Pertumbuhan ekonomi Surabaya yang dihitung dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) harga konstan untuk tahun 2009 mencapai 5,3 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sedikit di bawah Surabaya yaitu sebesar 5,01 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2009 mencapai 4,5 persen atau dibawah pertumbuhan ekonomi Surabaya dan Jatim. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku Kota Surabaya pada tahun 2009 mencapai Rp 154,24 trilyun sedangkan nilai PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp 75,73 trilyun. Nilai PDRB Kota Surabaya sebesar 2,75 persen dari PDB secara Nasional, atau dapat dikatakan Kota Surabaya menyumbang 2,75 persen terhadap perekonomian Indonesia.

Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB Surabaya, Jatim, dan Indonesia

Tahun 2009

Surabaya

Jatim

Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi

5,30%

5,01%

4,50%

PDB/PDRB

- Harga Berlaku (dalam trilyun)

154,24

684,23

5.613,40

- Harga konstan 2000 (dalam trilyun)

75,73

320,21

2.177,00

Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah

Kondisi ekonomi Kota Surabaya selama tahun 2009 sedikit melemah dibandingkan kondisi yang tercapai selama tahun 2008 terlihat dari tingkat pertumbuhan yang lebih rendah dari sebelumnya. Turunnya tingkat pertumbuhan kota Surabaya tidak lepas dari lesunya kondisi perekonomian negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang yang juga dirasakan pada ekonomi global. Kondisi melemahnya ekonomi global secara langsung juga menimbulkan turunnya kegiatan perdagangan ekspor impor Surabaya. Meski demikian, kondisi ekonomi Kota Surabaya lebih baik dibanding kondisi ekonomi Jatim dan Indonesia karena Surabaya masih mampu tumbuh sebesar 5,3 persen. Bandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 5,01 persen atau Indonesia yang turun menjadi 4,5 persen.

Grafik 1. Pertumbuhan Ekonomi Surabaya, Jawa Timur dan Indonesia

Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah

Kinerja perekonomian Surabaya selama tahun 2009 digerakkan oleh sektor listrik, gas dan air bersih, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor konstruksi, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran yang masing-masing dapat tumbuh sebesar 14,21 persen, 7,51 persen, 6,94 persen dan 6,56 persen. Pertumbuhan listrik, gas dan air bersih yang sangat tinggi didorong oleh pertumbuhan subsektor gas kota dan subsektor air bersih yang masing-masing meningkat sebesar 20,81 persen dan 25,63 persen. Sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh cukup tinggi selama 2009 yang dimotori oleh pertumbuhan subsektor angkutan dan subsektor komunikasi yang tumbuh masing-masing sebesar 8,36 persen dan 6,27 persen.

Sektor-sektor lainnya seperti sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa juga tumbuh positif pada tahun 2009 yaitu masing-masing tumbuh sebesar 2,06 persen, 2,77 persen 4,72 persen, 1,46 persen. Hanya sektor pertanian yang tumbuh negatif selama 2009 yaitu tumbuh -15,44 persen.

Struktur ekonomi Surabaya di tahun 2009 tidak terjadi perubahan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya. Terdapat tiga sektor terbesar yang menjadi leading sector perekonomian Surabaya yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan, dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Pada tahun 2009 ketiga sektor tersebut telah memberikan kontribusi sebesar 76,72 persen terhadap keseluruhan produk domestik bruto Surabaya. Kontribusi sektor perdagangan, hotel, dan restoran terhadap total PDRB Surabaya pada tahun 2009 sebesar 39,13 persen dan menempati posisi pertama untuk konstribusinya dalam perekonomian Surabaya. Diikuti oleh sektor industri pengolahan, sebagai kontributor kedua sebesar 28,77 persen yang sedikit terhambat selama 2009 akibat krisis keuangan global yang belum sepenuhnya tuntas. Kontribusi sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 8,81 persen.

Sektor lain memiliki tingkat kontribusi lebih kecil dibanding ketiga sektor diatas. Sektor kontruksi dan sektor jasa-jasa pada tahun 2009 memberikan kontribusi masing-masing sebesar 6,56 persen dan 6,64 persen. Kontribusi sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sedikit dibawah sektor kontruksi yaitu sebesar 5,63 persen. Kontribusi sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 4,36 persen masih memberikan nilai yang kecil walaupun pertumbuhannya pada tahun 2009 adalah yang tertinggi diantara semua sektor yang ada. Kontribusi terkecil diberikan oleh sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian masing-masing sebesar 0,08 persen dan 0,01 persen.

Sumber: BPS Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar