1. Jumlah Aktiva Bank Umum dan BPR
Jumlah aktiva Bank Umum dan BPR di Kota Surabaya pada bulan April tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar -0,91 persen dibanding jumlah aktiva bulan Maret 2010. Jumlah aktiva rupiah dan valuta asing pada bank umum dan BPR di Kota Surabaya sebesar Rp 140,09 Triliun. Meskipun jumlahnya turun tetapi masih diatas jumlah pada bulan Januari 2010.
2. Posisi simpanan masyarakat di Bank Umum dan BPR
Jumlah simpanan masyarakat dalam rupiah dan valas pada bulan April 2010 sebesar Rp 110,67 triliun berkurang sebesar Rp. 1,79 triliun atau tumbuh -1,59 persen dibanding jumlah simpanan pada Maret 2010 sebesar Rp. 112,46 triliun. Total simpanan selama bulan April adalah Rp 110,67 triliun yang terdiri dari jumlah simpanan berjangka sebesar Rp 57 triliun, tabungan sebesar Rp. 32,91 triliun dan giro sebesar Rp. 20,74 triliun. Proporsi terbesar pada jumlah simpanan di Bank terdiri dari simpanan berjangka yang mencapai 52 persen dari total simpanan.
Pada bulan April 2010, jumlah tabungan justru meningkat disaat simpanan giro dan simpanan berjangka mengalami penurunan. Hal ini berarti masyarakat lebih banyak menabung di bulan April. Pertumbuhan jumlah tabungan di bulan April sebesar 1,4 persen sedangkan jumlah simpanan berjangka dan giro masing-masing tumbuh -0,1 persen dan -9,5 persen.
3. Posisi pinjaman yang disalurkan Bank Umum dan BPR
Pinjaman yang disalurkan Bank Umum dan BPR berdasarkan lokasi proyek yang ada di Surabaya pada bulan April 2010 sebesar Rp. 56,51 triliun yang disalurkan untuk kegiatan ekonomi di berbagai sektor. Sektor perindustrian, sektor perdagangan dan sektor lain-lain mendapat alokasi dana pinjaman yang terbesar dibanding sektor lain yaitu sebesar 26,24 persen, 25,20 persen dan 28,86 persen. Jumlah pinjaman yang disalurkan untuk sektor perindustrian, sektor lain-lain dan sektor perdagangan masing-masing sebesar Rp. 14,83 triliun, Rp. 14,61 triliun dan Rp. 14,24 triliun.
Ditinjau dari penggunaannya, pinjaman yang digunakan untuk modal kerja pada Bulan April 2010 mencapai Rp. 35,21 triliun atau sebesar 62 persen dari total pinjaman. Selain pinjaman modal kerja, pinjaman disalurkan untuk konsumsi dan investasi. Pada Februari 2010, jumlah pinjaman konsumsi mencapai Rp. 12,72 triliun atau 23 persen dari total pinjaman dan jumlah pinjaman investasi mencapai Rp. 8,58 triliun atau 15 persen dari total pinjaman. Kondisi pinjaman selama bulan April meningkat, berbeda dengan kondisi simpanan yang justru mengalami penurunan.
Jumlah pinjaman modal kerja, investasi dan konsumsi pada bulan April mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1,3 persen, 4,3 persen dan 2,3 persen. Secara total, pinjaman yang diberikan bank untuk bulan Februari 2010 meningkat sebesar 2 persen dibanding periode sebelumnya.
4. Posisi Kredit Mikro, Kecil, dan Menengah (MKM) yang diberikan Bank Umum dan BPR
Jumlah kredit Mikro Kecil dan Menengah (MKM) yang disalurkan pada bulan April 2010 mencapai Rp. 28,89 triliun yang terdiri dari kredit usaha mikro, kredit usaha kecil dan kredit usaha menengah. Klasifikasi Kredit mikro adalah kredit yang besarnya sampai dengan Rp. 50 juta, kredit kecil adalah kredit yang besarnya >Rp. 50 juta - Rp. 500 juta dan kredit menengah adalah kredit dengan jumlah >Rp. 500 juta – Rp.5 miliar. Jumlah kredit MKM yang disalurkan bulan April 2010 mengalami peningkatan sebesar 1,1 persen jika dibandingkan dengan posisi bulan Maret 2010. Untuk bulan April 2010, jumlah kredit mikro yang disalurkan mencapai Rp. 4,99 triliun, jumlah kredit kecil sebesar Rp. 8,69 triliun dan jumlah kredit menengah sebesar Rp. 15,20 triliun. Jumlah kredit mikro yang disalurkan pada bulan April 2010 meningkat sebesar 1,9 persen dibanding periode sebelumnya. Sedangkan jumlah kredit kecil dan menengah masing-masing tumbuh 2,5 persen dan 0,1 persen. Selama bulan April, total kredit mikro sebesar Rp. 28,89 triliun terdiri dari kredit menengah sebesar 53 persen, kredit kecil sebesar 30 persen dan kredit mikro sebesar 17 persen.
Dilihat menurut tujuan penggunaannya, kredit MKM yang digunakan untuk modal kerja pada April 2010 sebesar Rp. 14,37 triliun atau sebesar 50 persen dari total kredit MKM yang disalurkan. Selanjutnya jumlah kredit untuk konsumsi mencapai Rp. 12,08 triliun atau sebesar 42 persen dari total dan kredit investasi sebesar Rp. 2,43 triliun (8 persen). Kredit MKM lebih berkualitas karena sebesar 50 persennya digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan tidak didominasi untuk penggunaan konsumsi. Kredit modal kerja di Surabaya bulan April 2010 mengalami perkembangan sebesar 0,2 persen dibanding dengan bulan sebelumnya. Kemudian untuk kredit konsumsi dan investasi meningkat sebesar 2,1 persen.
Kredit MKM berdasarkan sektor penggunanya di bulan Februari 2010 didominasi oleh sektor lain-lain sebesar 45,95 persen atau sebesar Rp 13,27 triliun. Sektor perdagangan dan sektor perindustrian mendapat kredit sebesar 28,9 persen dan 11,47 persen dari total kredit MKM yangdisalurkan. Jumlah kredit MKM untuk sektor perdagangan sebesar 8,35 triliun dan untuk sektor perindustrian sebesar 3,31 triliun.
Sumber: SEKD Jawa Timur, Bank Indonesia Mei 2010, diolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar