Numpang di Loko
Naik Loko BB di Dipo Ps Turi. Dibelakangnya ada loko CC putih
Selasa, 08 Maret 2011
rel kereta api trem di surabaya
rel kereta trem yang jalurnya dari stasiun Joyoboyo ke Tanjung Perak ini terancam akan putus di jalan pasar kembang karena pada saat ini telah dilakukan pembongkaran untuk pembangunan fly over. apakah memang ini kebijakan pemerintah kita? menganaktirikan kereta api sebagai transportasi massal? katanya pemerintah mempunyai kebijakan mengembangkan transportasi massal. tapi justru moda transportasi kereta api tidak diperhatikan bahkan tidak keberatan untuk ditutup untuk keperluan jalan mobil. sungguh ironis
Senin, 07 Maret 2011
PROFIL INVESTASI di SURABAYA
PENDAHULUAN:Mengapa Berimvestasi di Surabaya?
Surabaya adalah kota dagang, maritim dan industri sekaligus ibu kota provinsi Jawa Timur. Letak kota Surabaya yang strategis di pantai utara pulau Jawa memiliki pelabuhan domestik dan internasional, Tanjung Perak, menjadikan kota ini tempat penting bagi daerah sekelilingnya. Tanjung perak menjadi tumpuan pusat kegiatan ekspor import dan perdagangan domestik antar daerah bagi sejumlah kota industri yaitu Gresik, Sidoarjo, Lamongan, Pasuruan, Probolinggo, Malang dan Mojokerto selain kota-kota lain di provinsi Jawa Timur. Lebih jauh,posisi Surabaya menempatkan kota ini sebagai titik pusat kegiatan usaha (bussiness hub) di Indonesia timur, utamanya Bali, Nisa tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, sulawesi selatan dan Indonesia tengah seperti Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Perekonomian kota surabaya stabil dan konsisten. Dalam empat tahun terakhir Surabaya menikmati pertumbuhan ekonomi yang konsisten rata-rata di atas 6% per tahun dengan ttingkat pertumbuhan ekonomi di atas pertumbuhan ekonomi provinsi dan Nasional. Kota Surabaya ini berhasil lolos dari guncangan ekonomi nasional (krisis moneter 1998) dan kriis global 2008 dan tetap menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun ke tahun. Sektor perumahan baik hunian horizontal (Landed Houses) maupun hunian vertikal (rumah susun/ apartemen) berkembang cukup pesat, kini terutama hunian vertikal myang semakin menjamur dalam beberapa tahun terakhir. Ini menunjukkan adanya perbaikan ekonomi warga yang banyak meminati fasilitas hunian vertikal yang bermunculan di berbagai wilayah kota Surabaya.
À Penduduk:
Jumlah penduduk kota Surabaya sampai dengan tahun 2009 mencapai 2.937.164 jiwa. Jumlah terbanyak berada di Kecamatan Tambaksari sejumlah 226. 784 jiwa dan paling sedikit di Kecamatan Bulak sejumlah 36.614 jiwa. Surabaya terdiri dari penduduk multietnis dan multikultur baik asal daerah di Indonesia seperti suku Jawa, Madura, Osing, Sunda, Makasar dan Sebagainya serta warga asing dari Jepang, Taiwan, Tiongkok, Eropa, australia dan Amerika Serikat yang hidup berdampingan sebagai sahabat, teman, tetangga yang baik dan damai. Sejumlah perwakilan negara berdiam di kota Surabaya dalam bentuk konsulat, konsulat kehormatan atau perwakilan resmi di Jawa Timur termasuk AS, Jepang, Belanda, Tiongkok, Jerman, Perancis, Inggris dan Banyak Lagi. Lebih dari sepuluh ribu ekspatriat dari berbagai negara tinggal dalam waktu lama di Surabaya dan sekitarnya demi menjalankan bisnisnya atau untuk urusan sosial dan budaya.
À Investasi :
Perkembangan penanaman modal baik PMA/PMDN mengalami peningkatan baik dalam jumlah proyek maupun jumlah investasi. Jumlah perusahaan PMA/PMDN secara kumulatif sebanyak 742 buah perusahaan dengan perincian PMA sebanyak 368 buah dan PMDN sebanyak 374 buah.
Tabel 1: Jumlah Kumulatif PMA dan PMDN Kota surabaya
Uraian | Tahun | |||
2006 | 2007 | 2008 | 2009 | |
PMA | 264 | 286 | 323 | 368 |
PMDN | 353 | 359 | 367 | 374 |
TOTAL | 617 | 645 | 690 | 742 |
Sumber: BKPM.2009
Penanaman modal yang telah disetujui dan terealisasi dalam periode Januari s/d 31 Desember 2009 sebanyak 7 (satu) buah proyek PMDN dengan nilai investasi sebesar Rp. 20.950.000.000 dan USD 121.913.000 dan Penanaman Modal Asing sebanyak 45 (Empat Puluh Lima) buah proyek dengan investasi sebesar USD 263.216.899 dan Rp.265.579.077.126.
Tabel 2: Jumlah Pertambahan PMA dan PMDN di Kota Surabaya
Uraian | Tahun | Total | |||
2006 | 2007 | 2008 | 2009 | ||
PMDN | 5 | 6 | 8 | 7 | 26 |
PMA | 22 | 22 | 37 | 45 | 126 |
Sumber: BKPM.2009
Tabel 3: Realisasi Investasi di Kota Surabaya
Sumber: BKPM.2009
À Air Bersih:
PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) mengelola produksi dan distribusi air minum di Surabaya. Pada dasarnya kebutuhan air untuk warga kota secara umum tercukupi. Dewasa ini kapasitas produksi PDAM sekitar 215 juta meter kubik (per tahun) dan didistribusikan ke hampir dua juta pelanggan dengan pemakaian sekitar 130 juta meter kubik.
À Listrik;
Kota Surabaya memiliki jaringan distribusi listrik dengan kapasitas 1.470.876 KVA yang dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang saling berkaitan dengan sistem kelistrikan Jawa Bali.
À Telekomunikasi:
Fasilitas komunikasi yaitu telepon kabel (konvensional), telepon tangan (Handphone) cukup merata di kalangan masyarakat surabaya. Fasilitas facsimile banyak dipakai untuk hubungan bisnis dan internet sudah menjadi barang sehari-hari bagi masyarakat Surabaya.
À Transportasi Laut:
Tanjung perak adalah pelabihan laut domestik dan internasional dan merupakan pintu gerbang perdagangan laut bagi Jawa Timur, wilayah Timur dan Tengah Indonesia. Pelabuhan ini didukung oleh dua terminal kontainer yang bertaraf internasional sepanjang ± 920 meter yang dilengkapi dengan gantry crane sampai dengan 40 ton. Ditinjau dari pergerakan penumpang, arus penumpang menunjukkan trend yang terus menigkat. Jumlah penumpang tahun 2008 mencapai 2.249.560 orang atau meningkat 17,73% dari tahun 2006. Sedangkan untuk tahun 2009 terjadi penurunan menjadi 1.064.834 orang.
À Transportasi Darat:
Fasilitas utama Surabaya seluruhnya merupakan pintu masuk jalur antar kota. Jalan raya di sebelah barat menghubungkan kota Surabaya dengan Mojokerto (Arah Jakarta lintas Selatan), Jalan raya di sebelah utara menghubunghkan kota ini dengan Gresik (Arah Jakarta lewat pantai utara). Sementara jalan raya di sebelah selatan merupakan akses ke Sidoarjo(Arah kawasan selatan Jawa timur). Dalam kota surabaya dilengkapi jalan-jalan beraspal dan jalan tol yang menghubungkan antara pelabuhan laut Tanjung Perak di ujung utara kota dengan pelabuhan udara Juanda di ujung selatan kota. Sementara jalan tol ring timur dan yang menuju ke Mojokerto sedang dalam pembangunan. Lebih jauh dukungan infrastuktur jalan tercermin dari semakin bertambahnya panjang jalan di Surabaya. Pada tahun 2007 panjang jalan kota mencapai 2.102,198 km dan meningkat menjadi 2.243,438 km pada tahun selanjutnya (2008). Berikut adalah panjang jalan menurut statusnya :
Tabel 6 : Panjang Jalan Menurut Statusnya
No | Road Status | 2006 | 2007 | 2008 | 2009 |
1 | Nasional | 80,87 | 80,87 | 80,87 | 80,87 |
2 | Provinsi | 18,57 | 18,57 | 18,57 | 18,57 |
3 | Surabaya | 1.389 | 1389 | 1.389 | 1421,52 |
Sumber: Dinas Perhubungan.2009
À Transportasi Udara:
Pelabuhan udara Juanda Internasional terletak di Kabupaten Sidoarjo sekitar 10 km dari pusat kota Surabaya yang melayani pernerbangan domestik dan internasional. Laporan IATA (International Air Transport Association) menyebutkan bahwa pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia sangat tinggi di kawasan Asia Pasific dengan rata-rata pertumbuhan 22% pertahun. Hal ini salah satunya didukung oleh Juanda sebagai pelabuhan udara dengan jumlah penumpang yang cukup tinggi. Jumlah penumpang baik domestik maupun internasional mencapai 6 juta penumpang pada tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa Surabaya berada dalam kondisi perekonomian yang terus tumbuh
À Industri Manufaktur:
Kota surabaya memiliki lebih dari 14.500 industri besar, menengah dan kecil masing-masing sebanyak 196 industri besar, 1404 industri menengah, 3.458 industri kecil dan lebih dari 9000 industri kecil informal.
Kota ini memiliki lokasi khusus untuk pengembangan industri termasuk Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dimana terdapat berbagai industri manufaktur di sana. SIER menduduki lahan seluas 245 hektar dikelola secara profesional, ditempati oleh hampir 300 perusahaan yang menampung puluhan ribu pekerja dan bergerak di bidang packaging, produk listrik, bahan kimia, produk kosmetik, makanan, dan lain sebagainya.
Selain SIER, Surabaya juga memiliki lokasi industri di Margomulyo yang merupakan lokasi industri yang lama dan ditempati berbagai industri besar yang bergerakdi berbagai bidang seperti besi baja, produk kelistrikan, peralatan rumah tangga, makanan dan sebagainya.
À Industri Jasa:
- Perdagangan : Surabaya disemarakkan oleh kehadiran berbagai toko serba ada (department Store/ mall) dan pasar-pasar swalayan yang berkelas dan memiliki jiwa layanan yang tinggi termasuk Giant, Carrefour, Hypermart, Indomart, Alfamart dan masih banyak lainnya. Jumlah pasar modern di Surabaya sampai dengan tahun 2009 disajikan dalam tabel x.x di bawah ini:
Tabel 7 : Jumlah Pasar Modern di Surabaya
No | Jenis Pasar Modern | Tahun | |||
2006 | 2007 | 2008 | 2009 | ||
1 | Factory Outlet | 31 | 31 | 31 | 31 |
2 | Supermarket | 45 | 51 | 52 | 37 |
3 | Minimarket | 182 | 188 | 210 | 321 |
4 | Departement Store | 14 | 15 | 16 | 16 |
5 | Mall/Plaza | 20 | 21 | 24 | 24 |
6 | Waralaba Asing | 0 | 28 | 28 | 29 |
Total | 292 | 334 | 361 | 458 |
Sumber: Disperindag.2010
- Perbankan: Di surabaya beroperasi bank-bank nasional dan internasional tak kurang dari 20 bank skala besar. Bank-bank nasional yang beroperasi termasuk diantaranya HSBC, Citibank, ANZ, DBS, standart Chartered, Commonwealth dan masih banyak lagi lainnya.
- Perhotelan: Tersedia 28 hotel berbintang di kota surabaya dengan kapasitas kamar 4.165 kamar. Sedangkan hotel melati sebanyak 87 buah dengan kapasitas kamar 2.802. Hotel-hotel berbintang yang beroperasi di surabaya antara lain adalah J.W Marriot, Sheraton, ShangriLa, mercure, Ibis dan lain sebagainya. Secara statistik pertumbuhan pengunjung hotel meningkat signifikasn, khususnya pada hotel berbintang. Hal ini ditunjukkan oleh pertumbuhan bisnis yang cukup pesat di Surabaya selama beberapa tahun terakhir.
PELUANG INVESTASI
A. Pengembangan Hunian Vertikal
Sejak lebih dari satu dekade terakhir Surabaya mulai mengenal apartement atau kondominium. Dan kini lebih dari 10 tower telah berdiri megah di berbagai sudut kota termasuk puri matahari, Beverly, Graha Residence dan Paragon. Kini sekurang-kurangnya 12 apartement baru segera akan bermunculan dan tersebar di Surabaya selatan, timur dan Barat. Sebagian besar unit apartemen tersebut rata-rata telah terjual bahkan sebelum bangunan menara apartemen selesai. Menjamurnya bangunan apartemen mencerminkan demand apartemen yang meningkat keras. Sementara ini pasar apartemen terdiri dari apartemen minat khusus, yaitu apartemen untuk mahasiswa dan oleh karenanya didirikan dekat kampus dan apartemen untuk memenuhi gaya hidup penghuninya (apartemen mewah/ kondominium) dan apartement untuk para ekspatriat yang bekerja di Surabaya dan sekitarnya.
A. Bidang Pariwisata
Sebagai ibu kota provinsi dan berlokasi strategis serta lengkap dalam infrastruktur, Surabaya menjadi sentra magnet bagi warga Jawa Timur untuk keperluan bisnis dan berwisata. Cukup banyak kiranya obyek wisata di surabaya yang menarik termasuk wisata belanja MICE (Meeting Incentives Conference and Exhibition), wisata kuliner dan berbagai obyek wisata lainnya seperti Monumen tugu pahlawan, Pantai Ria kenjeran, Taman Hiburan Rakyat, Monumen Kapal selam dan wisata religi. Namun demikian masih banyak lagi yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Dengan pasar wisata yang besar, yaitu warga Surabaya sendiri (± 2,95 juta) dan captive market yaitu warga provinsi Jawa Timur (Total sekitar 37 juta termasuk surabaya), Surabaya berpotensi menjadi daerah tujuan wisata yang menguntungkan. Surabaya dapat menjadi tempat bagi dunia fantasi seperti Jakarta, Disneyland atau lainnya.
Arahan pengembangan investasi pariwisata di surabaya adalah:
§ Mengeksplorasi dan mengembangkan obyek-obyek wisata baru baik yang berbasis potensi alam maupun wisata buatan dan event wisata yang saling menunjang dengan obyek yang telah ada.
§ Pengembangan infrastruktur di obyek wisata untuk mempermudah wisatawan dalam menikmati obyek wisata dan memberikan pelayanan yang prima terhadap kebutuhan wisatawan. Pengembangan infrastruktur harus memperhatikan kriteria lokasi dalam kawasan lindung terbatas atau budidaya, agar tidak mengganggu fungsi ekologis kawasan.
§ Pengintegrasian obyek wisata dilakukan dengan mengembangkan paket-paket wisata baik di dalam Kota Surabaya sendiri maupun dengan membentuk jaringan (koneksi) terhadap obyek wisata di kabupaten/kota lain.
§ Promosi obyek wisata merupakan salah satu strategi memperkenalkan obyek wisata kepada calon para wisatawan (masyarakat luas) baik yang berada di sekitar Kota Surabaya maupun luar daerah dan pasar internasional. Penggunaan teknologi informasi yang semakin canggih dan modern, merupakan media promosi yang efektif karena lebih mudah diakses dan dapat memberikan informasi yang lebih detail.
A. Pelabuhan baru Teluk Lamong
Rencana pemanfaatan ruang kawasan waterfront city dimaksudkan untuk merencanakan pemanfaatan potensi dan ruang yang terletak berbatasan dengan air serta pengembangan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan untuk mengakomodasi kegiatan sosial ekonomi.
Tanjung Perak dan Kalimas adalah pusat Perdagangan tradisional di Surabaya. Namun pada saat ini Kota ini telah menjauh dari Kalimas karena kondisi negatif lingkungannya. Sementara daerah pinggir laut kurang dimanfaatkan dan seharusnya menjadi jaringan terhubung yang memaksimalkan potensi luar dan memperkenalkan Surabaya sebagai Kota Tepi Air.
Rencana pengembangan kawasan waterfront city yang akan dilakukan antara lain :
§ Pengembangan dilakukan pada 3 (tiga) lokasi yaitu di kawasan Teluk Lamong (Lamong Bay New Town Residential), kawasan pintu masuk Jembatan Suramadu (Suramadu Marina City) dan Pantai Timur Surabaya (PAMURBAYA).
§ Pengembangan kawasan diarahkan menyatu dengan pengembangan untuk kegiatan Perdagangan, pariwisata dan permukiman khususnya pada Kawasan sekitar Teluk Lamong.
§ Pada kawasan sekitar Teluk Lamong dan pintu masuk Jembatan Suramadu juga dikembangkan sebagai kawasan Mix Used
A. Revitalisasi Kalimas:
Kawasan Waterfront City di Kota Surabaya diarahkan pengembangan pada kawasan sekitar Sungai Kalimas dan pada kawasan tepi laut. Rencana pengembangan kawasan waterfront city yang akan dilakukan pada Kawasan Sungai Kalimas antara lain :
· Pengembangan dilakukan melalui kegiatan revitalisasi sungai di sepanjang Sungai Kalimas.
· Pengembangan kawasan Sungai Kalimas beserta muka sungai harus ditransformasi menjadi daerah dengan visualisasi yang menarik.
· Daerah tujuan dan cara hidup komunitas di pemukiman pelabuhan dan kawasan sekitar sungai akan ditingkatkan dan dipertahankan untuk kepentingan keamanan dan lingkungan yang berkualitas
· Kawasan sekitar Kawasan sungai Kalimas dapat berupa restoran, toko-toko, kawasan urban herritage, hotel, taman-taman dan daerah pemukiman.
· Kedua sisi sungai diperbaharui pada saat yang sama untuk menciptakan lingkungan yang dinamis dan aman.
A. Revitalisasi Central Bussiness District (CBD) dan Pengembangan Psuat Perdagangan Baru
Secara umum, pengembangan kawasan Perdagangan dan jasa di Kota Surabaya diarahkan sebagai berikut :
• Pengembangan Shoping Centre, Wisata Kuliner dan Penataan PKL yang sudah ada saat ini
• Melakukan Revitalisasi Pasar Tradisional agar tetap menjadi salah satu potensi Perdagangan Kota Surabaya.
• Pengembangan sepanjang jalan baru dengan sistem blok yaitu pada jalan Arteri Primer, Arteri Sekunder dan jalan Kolektor Primer.
• Pengembangan kawasan mix use (Perdagangan & jasa, perkantoran dan pergudangan) pada kawasan Waterfront City di Teluk Lamong.
• Penyediaan prasarana Perdagangan secara regional.
• Penyediaan infrastruktur yang memadai dan menunjang perkembangan kegiatan Perdagangan.
A. Pengembangan pelayanan air minum/ air bersih dan pengolahan limbah.
Berdasarkan Water Supply Master Plan to 2025 for Surabaya City, kebutuhan air PDAM Surabaya diperkirakan akan meningkat dari 6,8 m3/detik pada tahun 2001 sampai menjadi 10,1 – 11,5 m3/detik pada tahun 2025. Cakupan penyediaan air diperkirakan akan naik dari 64% pada tahun 2002 menjadi 98% pada tahun 2025. Hal tersebut memerlukan investasi yang besar untuk memasok kebutuhan air bersih. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah dan investor swasta, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih dalam kota (industri dan Rumah Tangga). Bidang yang potensial untuk dikembangkan dalam berinvestasi yaitu penambahan air baku dari sumber lain seperti dari Umbulan atau sumber lain.
B. Pengembangan pemukiman di wilayah timur dan Barat
Di Surabaya Barat, kecenderungan yang terjadi di lokasi ini berkembangan kawasan permukiman eksklusif, sehingga perlu upaya menyatukan kawasan tersebut dengan permukiman lama yang diwujudkan dengan penyatuan akses jalan penghubung. Penyediaan permukiman baru diperlukan di sekitar perkampungan Sumbe Rejo, Romo Kalisari dan Benowo untuk mengakomodasi kebutuhan pekerja industri. Rumah-rumah diperkampungan lama dikembangkan dalam bentuk rumah sewa dan rumah kost, sedang wilayah yang belum terbangun diarahkan untuk dibangun rumah sewa dan rumah susun. Dengan demikian investasi di bidang pemukiman, khususnya vertical housing sangat potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu bentuk investasi yang menguntungkan.
C. Pengembangan transportasi massal dan Jalan tol
A. Jasa-Jasa Pendidikan dan sosial
Investasi di bidang pendidikan juga merupakan bentuk investasi yang menguntungkan. Banyaknya jumlah penduduk di Surabaya yang mencapai 2,9 juta jiwa dan pesatnya pertumbuhan informasi dan tekhnologi mendorong masyarakat untuk menimba ilmu disekolah-sekolah berkualitas. Bentuk investasi yang paling potensial untuk dikembangkan adalah sekolah-sekolah berstandart internasional yang saat ini belum banyak dikembangkan.
B. Pengembangan Supermarket, Hypermarket, department store, pasar modern
Surabaya sebagai wisata belanja merupakan ikon yang menggiurkan. Banyaknya wisatawan asing dan domestik di Surabaya merupakan pasar yang spesial untuk diraih. Dengan demikian kebutuhan pengembangan supermarket, hypermarket, departement store maupun pasar modern lainnya diperkirakan akan semakin tumbuh pesat di masa mendatang.
pasar modern
4. Peraturan Investasi:
Peraturan perundangan yang terkait dengan investasi antara lain merujuk pada Undang-Undang no 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dan :
§ Peraturan Presiden R.I. No 27 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Bidang Penanaman Modal.
§ Peraturan Presiden R.I. No 76 Tahun 2007 Tentang Kriteria Dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal.
§ Peraturan Pemerintah RI No 1 Tahun 2007 Tentang Fasilitas Pajak Penghasilan Untuk Penanaman Modal Di Bidang - Bidang Usaha Tertentu
§ Peraturan Kepala BKPM No 11 Tahun 2009 Tentang Tatacara Pelaksanaan, Pembinaan Dan Pelaporan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Bidang Penanaman Modal
§ Peraturan Kepala BKPM No 12 Tahun 2009 Tentang Pedoman Dan Tatacara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
§ Peraturan Kepala BKPM No 13 Tahun 2009 Tentang Pedoman Dan Tatacara Permohonan Penanaman Modal
§ Peraturan Kepala BKPM No 14 Tahun 2009 Tentang Sistem Pelayanan Informasi Dan Perijinan Investasi Secara Elektronik.
5. PERIJINAN DAN PROSEDUR
A. Perijinan persetujuan penanaman modal dan perijinan pelaksanaan masih ditanganI oleh pemerintah pusat.
B. Perijinan yang ditangani oleh Pemerintah Daerah setelah mendapat Surat persetujuan penanaman modal dari pemerintah pusat antara lain:
1. Tanda Daftar Perusahaan
2. Ijin Lokasi
3. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
4. Ijin Gangguan (HO)
5. Ijin-ijin lainnya, bila ada, sesuai dengan bidang investasi yang bersangkutan
6. STIMULUS INVESTASI DI SURABAYA
Pelayanan Perijinan
Dalam rangka perwujudan pelayanan prima terhadap masyarakat sekaligus untuk meningkatkan investasi di Surabaya, Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) dibentuk pada tanggal 5 Nopember 2007. Maksud dan tujuan adanya UPTSA ini adalah: (1) Memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat dalam memperoleh informasi dan pelayanan publik, (2) Terwujudnya pelayanan prima dan transparansi, (3) Meningkatkan investasi di Kota Surabaya.
Lebih jauh, Surabaya sudah merencanakan sistem perijinan yang mampu memperpendek sistem birokrasi perijinan yaitu dengan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu. Dengan adanya sistem tersebut diharapkan dapat mengupayakan peningkatan kinerja birokrasi serta perbaikan pelayanan kepada masyarakat yang mengajukan perijinan di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya. Di dalam sistem ini terdapat beberapa macam perijinan yang dapat dipilih langsung oleh masyarakat yang membutuhkan pelayanan. Masyarakat dimudahkan dengan tidak harus mencari-cari lokasi pengurusan perijinan tertentu yang mereka butuhkan.
Perubahan sistem perijinan yang dilakukan akan memberi sejumlah keuntungan tersendiri bagi pemerintah daerah khususnya sebagai stimulus peningkatan investasi, yaitu antara lain:
1. efektifitas dan efisiensi kinerja pelayanan
2. Adanya data base yang jelas tentang kondisi usaha di daerah tersebut
3. Kemudahan pemerintah melakukan pengawasan perijinan
4. Kemungkinan adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup besar akibat iklim usaha menjadi lebih baik
5. Peningkatan Investasi