Numpang di Loko

Numpang di Loko
Naik Loko BB di Dipo Ps Turi. Dibelakangnya ada loko CC putih

Selasa, 08 Juni 2010

Laporan Ekonomi Keuangan Daerah Kota Surabaya Bulan Februari 2010

1. Aktiva Bank Umum dan BPR

Jumlah aktiva Bank Umum dan BPR di Kota Surabaya pada bulan kedua tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 3,56 persen dari jumlah aktiva di awal tahun 2010. Jumlah aktiva pada Januari 2010 adalah Rp. 136.807.369 juta dan pada bulan Februari berkembang menjadi Rp 141.672.162 juta.

2. Posisi simpanan masyarakat di Bank Umum dan BPR

Jumlah simpanan masyarakat dalam rupiah dan valas pada bulan Februari 2010 sebesar Rp 111.032.818 juta meningkat sebesar Rp. 949.755 juta atau 0,86 persen dibanding jumlah simpanan pada Januari 2010 sebesar Rp. 110.083.063 juta. Dari total simpanan sebesar Rp 111.032.818 juta pada bulan Februari terdiri dari jumlah simpanan berjangka sebesar Rp 57.106.446 juta, simpanan tabungan sebesar Rp. 32.124.718 juta dan simpanan giro sebesar Rp. 21.801.654 juta. Proporsi terbesar dari jumlah simpanan pada Bank berasal dari simpanan berjangka yang mencapai 50 persen.

Meskipun simpanan masyarakat secara keseluruhan meningkat tetapi hanya simpanan berjangka yang meningkat. Simpanan tabungan dan simpanan giro justru mengalami penurunan. Jumlah simpanan berjangka bulan Januari tumbuh tiga persen dibanding bulan Januari sedangkan simpanan giro tumbuh negatif satu persen dan simpanan tabungan tumbuh negatif dua persen.

3. Posisi pinjaman yang disalurkan Bank Umum dan BPR

Pinjaman yang disalurkan Bank Umum dan BPR berdasarkan lokasi proyek yang ada di Surabaya pada bulan Februari 2010 sebesar Rp. 53475530 juta yang disalurkan untuk kegiatan ekonomi di berbagai sektor. Sektor perindustrian dan sektor perdagangan mendapat alokasi dana pinjaman yang lebih besar dibanding sektor lain yaitu sebesar 28 persen dan 24 persen. Jumlah pinjaman yang disalurkan untuk sektor perindustrian dan sektor perdagangan masing-masing sebesar Rp. 15.228.268 juta dan Rp. 12.810.236 juta.

Ditinjau dari penggunaannya, pinjaman yang digunakan untuk modal kerja pada Bulan Februari 2010 mencapai 32.246.601 juta atau sebesar 60 persen dari total pinjaman. Selain modal kerja, pinjaman disalurkan untuk konsumsi dan investasi. Pada Februari 2010, jumlah pinjaman konsumsi Rp. 12.022.016 juta atau 23 persen dari total pinjaman dan jumlah pinjaman investasi mencapai Rp. 9.206.913 juta atau 17 persen dari total pinjaman.

Jumlah pinjaman investasi dan konsumsi mengalami kenaikan dibanding jumlah pada bulan Februari 2010, sebaliknya jumlah pinjaman modal kerja mengalami penurunan. Perkembangan jumlah pinjaman investasi dan konsumsi untuk bulan Februari 2010 masing-masing meningkat sebesar 5 persen dan 2 persen dibanding Februari 2010. Secara total, pinjaman yang diberikan bank untuk bulan Februari 2010 meningkat sebesar 1 persen dibanding periode sebelumnya.

4. Posisi Kredit Mikro, Kecil, dan Menengah (MKM) yang diberikan Bank Umum dan BPR

Jumlah kredit Mikro Kecil dan Menengah (MKM) yang disalurkan pada bulan Februari 2010 mencapai Rp. 26.701.068 juta yang terdiri dari kredit mikro kecil dan menengah. Jumlah kredit MKM yang disalurkan bulan Februari 2010 mengalami peningkatan sebesar 3 persen jika dibandingkan dengan posisi bulan Januari 2010. Klasifikasi Kredit mikro adalah kredit yang besarnya sampai dengan Rp. 50 juta, kredit kecil adalah kredit yang besarnya >Rp. 50 juta - Rp. 500 juta dan kredit menengah adalah kredit dengan jumlah >Rp. 500 juta – Rp.5 miliar. Untuk bulan Februari 2010, jumlah kredit mikro telah disalurkan sebesar Rp 3.796.540 juta, kredit kecil Rp. 8.196.668 juta dan kredit menengah telah disalurkan sebesar Rp. 14.707.860 juta. Jumlah kredit mikro yang disalurkan pada bulan Februari 2010 meningkat sebesar 2 persen dibanding periode sebelumnya. Sedangkan jumlah kredit kecil dan menengah masing-masing tumbuh 2 persen dan 3 persen.

Dilihat menurut tujuan penggunaannya, kredit MKM yang digunakan untuk modal kerja pada Februari 2010 sebesar Rp. 12.963.176 juta atau 49 persen dari total kredit MKM yang disalurkan, diikuti oleh kredit untuk konsumsi mencapai Rp. 10.724.001 juta dan kredit investasi sebesar Rp. 3.013.891 juta. Kredit MKM masih bersifat konsumtif karena penggunaan kredit untuk tujuan konsumsi masih lebih besar daripada yang digunakan untuk investasi. Kredit modal kerja di Surabaya bulan Februari 2010 mengalami perkembangan sebesar 1 persen dibanding dengan bulan sebelumnya. Kemudian untuk kredit konsumsi dan investasi meningkat sebesar 2 persen dan 11 persen. Pertumbuhan kredit investasi cukup besar pada Bulan Februari 2010 ini dibanding bulan sebelumnya.

Selanjutnya, kredit MKM berdasarkan sektor penggunanya di bulan Februari 2010 didominasi oleh sektor lain-lain sebesar 45 persen atau sebesar Rp 12.033.401 juta . Sektor perdagangan dan sektor perindustrian menyerap kredit MKM masing-masing sebesar 29 persen dan 12 persen atau sebesar Rp. 7.671.304 juta dan Rp. 3.250.508 juta.

Sumber: SEKD Jawa Timur, Bank Indonesia April 2010, diolah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar