Numpang di Loko

Numpang di Loko
Naik Loko BB di Dipo Ps Turi. Dibelakangnya ada loko CC putih

Selasa, 08 Juni 2010

Laporan Inflasi Bulan Mei 2010

1. Inflasi Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Berdasarkan hasil pemantauan dan pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap harga barang dan jasa di pasar tradisional dan pasar modern di Indonesia pada bulan Mei 2010 diperoleh kesimpulan bahwa terjadi inflasi di Kota Surabaya, Jawa Timur dan Nasional. Seperti pada Tabel 1, Kota Surabaya mengalami inflasi 0,38%. Di Jawa Timur terjadi inflasi sebesar 0,37% dan secara Nasional inflasi sebesar 0,29%. Inflasi Surabaya secara kumulatif dari Januari-Mei 2010 mencapai 1,16%, Jatim sebesar 1,22% dan Nasional sebesar 1,44%. Inflasi bulan Mei secara year on year (y-o-y) menunjukkan Surabaya inflasi sebesar 4,15%, Jatim inflasi 4,23% dan Nasional inflasi 4,16%.

Tabel 1. IHK dan Tingkat Inflasi Surabaya, Jawa Timur dan Nasional Bulan Mei 2010

Surabaya

Jawa Timur

Nasional

Inflasi Bulan Mei (%)

0,38

0,37

0,29

Inflasi kumulatif Januari s/d Mei (%)

1,16

1,22

1,44

Inflasi year on year Bulan Mei (%)

4,15

4,23

4,16

Indeks Harga Konsumen

116,43

118,17

118,71

Sumber: Badan Pusat Statistik

2. Inflasi 10 Kota di Jawa Timur

Dari 10 kota IHK di Jawa Timur, pada bulan Mei 2010 ini, tercatat 10 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar 0,81%. Inflasi yang terjadi di Surabaya relatif lebih rendah dibanding tiga kota lain di Jatim yaitu Probolinggo, Kediri, dan Sumenep, sebagaimana terlihat pada Tabel 2. Pada Tabel 2 terlihat bahwa inflasi yang cukup rendah terjadi di Tuban sebesar 0,16% dan Madiun sebesar 0,28%. Secara umum, terjadinya inflasi pada bulan ini disebabkan oleh kenaikan harga komoditi pada kelompok sandang dan kelompok bahan makanan. Komoditas yang sangat mempengaruhi juga relatif sama di semua kota yaitu emas perhiasan dari kelompok sandang dan sayur-sayuran dari kelompok bahan makanan. Demikian juga dari penghambat inflasi, komoditas bawang merah dan telur ayam ras tercatat merupakan penghambat inflasi utama di semua kota.

Kumulatif inflasi Bulan Januari-Mei 2010 di kota Surabaya mencapai 1,16%. Inflasi kumulatif Probolinggo sebesar 1,56% tertinggi di Jatim. Sedangkan kumulatif inflasi Jember sebesar 0,66% adalah yang terendah. Inflasi kumulatif Surabaya lebih rendah dibanding Madiun, Probolinggo, Malang, Kediri, Sumenep, Banyuwangi dan Tulungagung , sebagaimana pada Tabel 2.

Dilihat dari inflasi year-on-year (Mei 2010 terhadap Mei 2009) di 10 kota di Jatim, terendah di Jember sebesar 3,76% dan tertinggi di Tulungagung sebesar 5,15%. Sedangkan inflasi y-o-y Surabaya sebesar 4,15% lebih rendah dari inflasi kumulatif Tulungagung, Banyuwangi, Tuban, Kediri, Probolinggo, dan Madiun.

Tabel 2. Inflasi 10 Kota di Jatim Bulan Mei 2010

Kota

Inflasi Mei

Kumulatif (Jan-Mei)

y-o-y

Jember

0,33%

0,66%

3,76%

Tulungagung

0,36%

1,42%

5,15%

Banyuwangi

0,31%

1,21%

4,31%

Tuban

0,16%

0,86%

4,44%

Sumenep

0,64%

1,25%

3,96%

Kediri

0,42%

1,31%

4,47%

Malang

0,35%

1,49%

3,78%

Probolinggo

0,81%

1,56%

4,95%

Madiun

0,28%

1,35%

4,27%

Surabaya

0,38%

1,16%

4,15%

3. Inflasi 6 Ibukota Provinsi di Pulau Jawa

Dari 6 ibukota provinsi di pulau Jawa pada bulan Mei 2010, lima kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Surabaya sebesar 0,38% dan terendah di Bandung sebesar 0,09%. Sedangkan Semarang mengalami deflasi sebesar 0,34%, seperti pada Tabel 3.

Dilihat dari inflasi kumulatif selama Januari – Mei 2010, inflasi tertinggi terjadi di Semarang sebesar 2,25% dan inflasi terendah di Serang sebesar 0,72%. Seperti pada Tabel 3, kumulatif inflasi Surabaya lebih rendah dibanding Yogyakarta, Semarang, dan Jakarta.

Tabel 3. Inflasi Ibukota Propinsi di Pulau Jawa Bulan Mei 2010

Kota

Inflasi Mei

Kumulatif (Jan-Mei)

Jakarta

0,25%

1,40%

Serang

0,37%

0,72%

Bandung

0,09%

1,07%

Semarang

-0,34%

2,25%

Yogyakarta

0,14%

1,39%

Surabaya

0,38%

1,16%

4. Komoditi Penyumbang Inflasi dan Deflasi di Kota Surabaya

Inflasi bulan Mei 2010 di Kota Surabaya dipicu oleh naiknya harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks dari sebagian besar kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Pada bulan Mei 2010, inflasi kelompok bahan makanan sebesar 0,20%, inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok sebesar 0,75%, inflasi kelompok perumahan sebesar 0,11%, inflasi kelompok sandang sebesar 2,51%, inflasi kelompok kesehatan sebesar 0,16%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga inflasi 0,02% dan inflasi kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05%, selengkapnya pada Tabel 4. Inflasi Kelompok bahan makan terutama dipicu oleh kenaikan harga sayur-sayuran sebesar 2,04%, harga buah-buahan naik 2,17% dan bahan makanan lainnya.

Beberapa komoditi penyumbang inflasi Surabaya antara lain Emas perhiasan, mie, nasi, cumi-cumi, apel, cabe merah, rokok kretek filter, bawang putih, bayam, dan wortel. Harga Cabe merah pada bulan Mei mengalami kenaikan 16,70%, harga cumi-cumi naik 27,05%, dan harga wortel naik 16,15%. Beberapa komoditi penyumbang deflasi di Surabaya antara lain telur ayam ras, jagung muda, cabe rawit, gula pasir, beras, bawang merah, tomat sayur, pisang, udang basah dan jeruk. Harga jagung muda turun sebesar 18,60%, harga cabe rawit turun 11,67%, dan harga telur ayam ras turun 9,92% seperti pada tabel 5.

Tabel 4. Inflasi Kelompok Barang dan Jasa Bulan Mei 2010

Kelompok Barang dan Jasa

Inflasi

Bahan makanan

0,20%

Makanan jadi, minuman, rokok

0,75%

Perumahan

0,11%

Sandang

2,51%

Kesehatan

0,16%

Pend, Rekreasi dan Olah raga

0,02%

Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan

0,05%

Tabel 5. Komoditi Penyumbang Inflasi dan Deflasi Bulan Mei 2010

Komoditi Penyumbang Inflasi

Komoditi Penyumbang Deflasi

Jenis Komoditi

Perubahan Harga

Jenis Komoditi

Perubahan Harga

Emas Perhiasan

6,39%

Telur Ayam Ras

-9,92%

Mie

5,06%

Jagung Muda

-18,60%

Nasi

3,31%

Cabe Rawit

-11,67%

Cumi-Cumi

27,05%

Gula Pasir

-1,34%

Apel

8,92%

Beras

-0,36%

Cabe Merah

16,70%

Bawang Merah

-4,00%

Rokok Kretek Filter

0,94%

Tomat Sayur

-6,47%

Bawang Putih

4,40%

Pisang

-1,47%

Bayam

13,67%

Udang Basah

-1,37%

Wortel

16,15%

Jeruk

-0,69%

Sumber: Berita Resmi Statistik, BPS Jatim Bulan Mei 2010, diolah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar